Sabtu, 19 Mei 2012

Musik Keroncong

A.    Pengertian Musik

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.  Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam antara lain :
  • Musik merupakan Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.
  • Musik merupakan Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.
  • Musik merupakan Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan dan disajikan sebagai musik
Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

B.     Sejarah Musik

Musik telah dikenal sejak jaman nenek moyang kita. Musik kerap kali mengiringi upacara – upacara adat tertentu. Indonesia sendiri memiliki beragam jenis musik, hal ini dipengaruhi banyaknya suku adat yang ada. Dari 17.508 pulau yang ada di Indonesia memiliki budaya dan jenis musik sendiri. Tak salah bila Indonesia menjadi negara kaya akan seni dan budaya, termasuk seni musik ini. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah musik Gamelan dan Kroncong. Sedangkan musik moderen yang paling populer adalah musik pop dan dangdut. Musik menurut Aristoteles mempunyai kemapuan mendamaikan jiwa yang gundah, mempunyai terapi yang rekreatif dan munumbuhkan jiwa patriotisme.  

Jika menurut saya musik adalah sebuah irama yang berasal dari suatu alat musik yang dimainkan secara bersamaan. Terkadang musik juga bisa berasal dari bebunyian benda – benda yang dimainkan oleh sekelompok orang, contoh seperti kelompok – kelompok perkusi yang memainkan benda -benda yang bukan termasuk alat musik ( galon air, ember, botol, dll ).
Musik, Kroncong, Musik tradisional, Aristoteles, musik pop, dangdut, Gamelan, alat musik.

C.    Sejarah Musik Kroncong

Sejarah musik kroncong masuk di Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis saat memasuki Indonesia. Pada awal tahun 1900 musik kroncong dianggap musik rendahan. Akan tetapi setelah tahun 1930 an musik kroncong mulai banyak digemari, saat itu dunia perfilman mulai menggabungkan musik kroncong dalam film – film yang diproduksi. Ketika itu musik kroncong terhubung dengan perjuangan kemerdekaan. Dan lagu kroncong yang sangat populer saat itu adalah  Bengawan solo ciptaan Gesang Martohartono yang ditulis pada tahun 1940. Lagu ini ditulis ketika Tentara Kekaisaran Jepang menguasai pulau Jawa pada Perang Dunia II. Tidak hanya populer dikalangan orang Jawa saja, akan tetapi lagu ini juga populer di kalangan tentara Jepang, ketika selesai perang lagu ini dibawa ke Negara asal nya dan mereka menyanyikannya di sana. Banyak penyanyi Jepang yang membuat best seller dengan lagu Bengawan Solo ini.

Musik, Kroncong, Musik tradisional, Aristoteles, musik pop, dangdut, Gamelan, alat musik, Bengawan Solo, Gesang.
·         Apa itu musik kroncong ?.
Musik Kroncong sudah empat abad lama. Musik berasal dari Toegoe, sebuah permukiman di Batavia VOC pada tahun 1611 datang setelah sebidang tanah diberikan kepada budak dibebaskan dari Portugis yang telah masuk Kristen.Kebanyakan dari mereka berasal dari Malaka. Toegoe cepat menjadi pusat Mestizo Portugis. Itu di sini
mungkin sehingga lagu-Portugis, yang didasarkan pada abad ke-16 jalan Portugis dan lagu-lagu rakyat. Di Brazil, Kepulauan Tanjung Verde, Goa, Ceylon dan wilayah lain di luar negeri Portugis Portugis musik akar yang pernah dikembangkan oleh pengaruh baru untuk menyerap. Di Lisbon itu sendiri, seperti pencairan pengaruh Arab dan Afrika, genre baru diciptakan, seperti Fado, yang kroncong, seperti Cape Verdian Morna, dan perintah dari Goa, adalah terkait. Dari awal dari kroncong menengah, lima senar gitar dikenal kroncong, alat yang memiliki banyak kesamaan dengan Madeira datang rajao. Kedua instrumen ritme kecil di kroncong, Cuk dan disebut CAK (atau kroncong 1 "dan" kroncong 2 ') jelas berhubungan dengan cavaquinho Portugis, ukulele di Hawaii akan disebut.

Selama berabad-abad lagu Portugis tersebar di bagian lain dari Jawa dan teks-teks itu secara bertahap digantikan oleh empat baris pantoens Malaysia. Eurasia menyanyikan campuran Portugis, Belanda dan Melayu.

Pada abad ke-19 kroncong sangat populer dengan tentara yang berkemah di sekitar Batavia dan boeaja kroncong, musisi keliling dengan reputasi yang tidak terlalu baik. Kedua kelompok merasa sangat tertarik dengan lagu-lagu cinta.Karena asosiasi musik dengan boeaja kroncong itu (casanova, secara harfiah, buaya), musik mendapat nama yang buruk. Namun kroncong pada akhir abad ke-19 semakin populer, terutama di kalangan penduduk Indonesia.

Bagi orang-orang India adalah kroncong saat itu sensitif waktu. Di bawah pengaruh wanita Belanda mainstream, baik itu kehidupan India sebanyak mungkin Eropa. 'Rapi' anak laki-laki dan perempuan India tidak begitu kroncong musik.

Di Belanda, setelah repatriasi, ditelanjangi kroncong perlahan di antara orang India nama buruk. Dan kroncong adalah soundtrack dari perasaan India. Sebuah suara bahwa campuran musik lainnya, pada tahun 2007 sama seperti hidup sebagai 400 tahun yang lalu.

Contoh kroncong musik:


Terang Boelan:

Terang Boelan, Terang Boelan di kalium
Boeaya Timboel, katanyalah mati (disangkalah mati)
Djangan pertjaja Orang (Mulut) Lelaki
Brani soempa geser takoet mati (TAPI takut mati)

Terjemahan: Moonlight

Moonlight, cahaya bulan di sungai
Seekor buaya muncul, mereka mengatakan dia sudah mati (kita pikir dia sudah mati)
Percaya anak laki-laki
Mereka memiliki mulut besar, tapi hati kecil

Sebuah sajak anak-anak dari India: Sarina

Sarina anak dari desa
Dia menginjak bra ke padi (bubuk)
Dia menyanyikan lagu yang sangat bagus daabij
Dan Kromo yang tergeletak di rumput
Dan Kromo yang mencintai Sarina
Dan merayap semakin dekat
Sarina, yang berkata sambil tersenyum
Kromo bilang aku seperti yang Anda lakukan Lija € ™

Reff

Sarina, Sarina, anak desa Anda, yang Anda
Sarina, Sarina, anak desa yang Anda
Kemudian mereka pergi alang alang
Dan duduk di sladang tersebut (selempang)

Mereka saling mencintai begitu banyak
Dan tidak takut harimau
Kemudian gesluip menyelinap harimau
Siapa yang memakannya untuk makan malam
Tulang-tulang yang ia berbaring
Sisanya ia tenang bersama

Reff

Matahari terbit di desa
Karena pohon berada di berkabung
Karena mereka meletakkan tulang
Ketika seorang pria dan seorang wanita
Mereka telah menemukan satu sama lain
Sayangnya, sebagai salah satu cara yang menyedihkan
Dan mati selamanya terkait
Angin gemeresik mereka tidak lagi di sini  

 
1.  SEJARAH LAGU BENGAWAN SOLO
EMPO Interaktif, Jakarta - Nama besar Gesang Martohartono, 93 tahun, di dalam negeri dan luar negeri tak diragukan lagi. Ini terlihat dari penobatannya dari majalah Rolling Stones Indonesia pada 2008. Pada bulan Oktober 2008 itu, majalah ini menobatkan Gesang sebagai salah satu dari 25 tokoh musik besar Indonesia.
Bahkan pada tahun 2008 itu, televisi Cuang Xi China sempat mengabadikan sebagai bagian dari film dokumenter tentang ragam budaya negara-negara ASEAN. Saat pengambilan gambar untuk televisi itu, Gesang diminta bercerita tentang awal mula penciptaan lagu Bengawan Solo.
Dalam ceritanya, Gesang menuturkan, pada 1940 dia sering pergi ke pinggir Sungai Bengawan Solo. Saat kemarau airnya surut, tapi saat hujan meluap. "Lalu saya jadikan lirik 'Musim kemarau tak seberapa airmu, di musim hujan air meluap sampai jauh'," katanya kala itu.
Lalu saat pengambilan gambar itu Gesang juga diminta memberi kesan-kesan tentang China. Dia sendiri menuturkan, saat berkunjung ke China pada 1960, sangat terkesan dengan keberadaan Tembok Besar China. Disebutnya tembok tersebut seperti ular naga di pegunungan. Hal itulah yang menjadi inspirasi Gesang menciptakan lagu Tembok Besar.
Kini, sang maestro itu telah meninggalkan kita semua. Tepat pukul 18.10, Kamis (20/5) ia menghembuskan nafas terakhir setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta
.Bengawan Solo adalah sebuah lagu Indonesia berirama kroncong yang terkenal ciptaan Gesang. Diciptakan pada tahun 1940, lagu ini terinsipirasi dari sebuah sungai asli dengan nama yang sama di Jawa Tengah. Liriknya mendeskripsikan sungai tersebut dengan gaya yang nostalgia. Setelah Perang Dunia II, pasukan Jepang yang kembali ke negaranya membawa lagu ini bersama mereka. Di sana, lagu ini menjadi populer setelah dinyanyikan berbagai penyanyi, di antaranya Toshi Matsuda.
Lirik lagu
Bengawan Solo
Riwayatmu kini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan, air
meluap sampai jauh

Ref:
Mata airmu dari Solo
Terkurung Gunung Seribu
Air mengalir sampai jauh
Akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu
Naik itu perahu






Tidak ada komentar:

Posting Komentar